Kamis, 13 Juni 2019

NAFAS

                                    "NAFAS"




BACA PELAN2

-  Mengenal  Nafas
-  Mengenal  Asal  usul nya  Nafas
-  Mengenal  Datang nya   Nafas
-  Mengenal  Reservoir  Nafas
-  Mengenal  Puncak Kedatangnya  Nafas
-  Menghargai  Nafas  dengan  Haqqul  Yakin
-  Melihat  kedatangan  Nafas  dari Pandangan Ainul Yakin
- Tarbiyyah diri dengan Muttu Qablaan
tammutu [ hadits] 

★ Latih MEMATIKAN DIRI

- Latih pergerakan ALLAH (memulangkan Zat, Sifat, Asma, Af’al ALLAH)  Dengan  Muraqabah  dan  Musyahadah

- Latih Ilmu ALLAH dengan  KALIMAH  SYAHADAH dan SYUHUD
(Qudrat ”Kuasa”, Iradat” berkehendak”, Ilmu ”ilmu”, Hayat ”hidup”)

Bagi kaum Aribillah,
NAFAS  adalah Imej cermin dari ROH ,
NAFAS adalah kembaran bagi RUH.

RUH adalah Hakikat
NAFAS adalah Syariatnya di alam ini.

RUH ibarat kapal, 
NAFAS bagaikan ombak
Jika tenang ombak, tenanglah perjalanan kapal.

Begitu juga RUH,
Jika NAFAS seorang hamba tenang, maka ia memberi kesan pada RUHnya.

Kaum Aribillah dan ahli  Rohani amat mementingkan latihan PERNAFASAN.

Bila PERNAFASAN baik, maka akan baiklah perjalanan RUH dengan ROBBnya.

EMOSI amat mempengaruhi PERNAFASAN, baik ia dalam keadaan marah, “stress” atau tenang.

Jika seseorang itu berhasil mengawal EMOSInya maka tenanglah ia.

Mereka yang tidak mementingkan rohani
adalah seperti jasad yang tidak ada Roh,
mereka itu amat dibodohi oleh syaitan..

apa gunanya sebatang JASAD walaupun  ia seorang  raja, seorang yang cantik dan kaya jika tidak ada  ROH dan NYAWA, maka akan di kebumikan dengan secepat  mungkin (mayat namanya).

ROH dan KEROHANIAN amat penting  dalam memahami pengertian hidup dan  perjalanan hidup ini .

NAFAS  berasal dari ROBBUL ALAMIN.

Bagiamana mengenal turunnya dan naiknya NAFAS ini dari sebatang tubuh
yang tidak ada Hawl dan Quwwah..??

Bagaimana ratusan ribu bahkan jutaan
makhluk menerima NAFAS Turun, NAFAS Naik dengan secara sistematik dan
secara teratur tanpa ada gangguan,
dan tidak kehilangan satu NAFASpun yang terkendala dalam jutaan tahun kecuali 
jika sudah sampai ajal maut seseorang
itu dengan Taqdir Nafas dan Usia  Hayyatnya.

NAFAS adalah sumber kehidupan,
tanpa NAFAS hancurlah kehidupan.

NAFAS adalah Al-Hayat yang datang dari Tuhan, NAFAS adalah RAHASIA ILAHI.

Para ulama sufi mengamalkan Zikir NAFAS untuk PEMBERSIHAN ROHANI

manakala para ahli “tenaga dalam” mengamalkan PERNAFASAN untuk mengaktifkan tenaga ghaibnya sehingga dapat melakukan perkara dg kekuatan JASAD.

Kaum Sufi menamakannya sebagai NASMA yaitu gabungan antara RUH, JASMANI dan JASAD.

Zikir NAFAS adalah lentera pengerak semua  sistem ROHANI dan JASMANI.

*Zikir NAFAS adalah merupakan IBU dari
segala Zikir yang mempunyai banyak keistimewaan yaitu mampu  membersihkan segala kotoran dalam  dan ROHANI.*

Zikir NAFAS ini ada pecahan dan rangkaiannya tersendiri.

Pecahan zikir ini ialah zikir NUFUS, zikir TANAFAS dan zikir ANFAS. ~> Keempat-empatnya saling berkaitan diantara satu sama lain.

Bermula dari NAFAS itu karena ANFAS, Hidup ANFAS itu karena NUFUS,
Hidup NUFUS itu dengan RAHASIA
dan RAHASIA itulah merupakan DIRI RAHASIA ALLAH.

NUFUS, ANFAS dan TANAFAS itu adalah satu perkara yang ghaib ~> yang wujud tanpa dapat dirasakan dan tak bisa dilihat seperti juga NAFAS.

Kurang etis jika membicarakan sesuatu yang tidak boleh dibuktikan dengan ILMU YAKIN, ataupun AINUL YAKIN. Karena ini akan menimbulkan fitnah besar kepada pembicaranya kelak.

Sudah menjadi ghalibnya manusia akan menolak sesuatu yang tidak tercapai oleh AKAL dan ILMUnya, meskipun jalan paling baik adalah jika ia mendiamkan diri (tawakuf) disamping belajar untuk memahaminya.

Kedudukan Sistem Bathin dan Spiritual  ini bergerak dengan Kuasa Qudrat  yang  mutlak dan hanya  dapat dilihat  dengan  MATA HATI/ BASHIRAH oleh mereka yang  telah HIDUP HATI mereka secara  zahir dan bathin.

Tanpa  ILMU MATA HATI memang HATI tidak akan terbuka dan hidup, dan
tidak akan dapat memperhatikan
KEAJAIBAN HATI ini.

Kedudukan ANFAS ialah di HIDUNG.

Kedudukan TANAFAS di TELINGA.

Kedudukan NUFUS di JANTUNG,

Kedudukan NAFAS ialah di MULUT.

ANFAS , NAFAS , TANAFAS dan NUFUS ini merupakan satu “kuasa” ataupun keadaan yang keluar masuk (bergerak) dalam tubuh seseorang manusia.

Apakah INSAN mudah memahami
pergerakan sistem Spiritual dan  Rohani ini tanpa mengenal ROBBnya
dan ILLAH nya..??

sekali-kali INSAN tidak akan mengenal ROBB nya tanpa ILMU KALIMAH LA ILAHA  ILLALLAH.

Semua sistem pengerakan NAFAS, ANFAS, TANAFAS adalah satu sistem
Unggul dan ajaib yang penuh dengan mukjizat.

TANAFAS bergerak di TELINGA,

NUFUS bergerak di JANTUNG,

ANFAS bergerak di HIDUNG,

NAFAS pula di MULUT.

Diantara keempat unsur ini, NAFASlah yang bisa dirasa dan disentuh serta mudah untuk diyakini (kalau kita membicarakannya) karena setiap orang bisa merasakan dengan perasaan zahir.

Justru itu dalam bab ini kita membicarakan Zikir NAFAS saja.

NAFAS  adalah sumber utama dalam
menghidupkan HATI dan JASAD, memahaminya dan menguasainya akan membawa INSAN itu pada kebahagiaan.

NAFAS adalah saluran penting bagi kita
untuk meneruskan HIDUP di atas bumi  ini, kalau ada JASAD tanpa NAFAS, tidak  berguna JASAD ini.

Ada ROH tapi tidak ada NAFAS, tidak akan bermanfaat ROH itu pada JASAD itu.

NAFAS yaitu angin yang keluar masuk dari lubang hidung dan mulut (dari luar tubuh ke dalam tubuh).

Kalau menurut pengertian sains,
udara yang "keluar" dari mulut atau hidung itu ialah Karbondioksida (CO²) sementara yang disebut udara yang masuk itu ialah Oksigen (O²).

Fungsi Oksigen (O²) ini ialah untuk memutarkan DARAH dalam JANTUNG, menyebabkan NYAWA bergerak.

Oksigen (O²) itu dihirup dari luar yang diproses oleh tumbuh-tumbuhan dan alam seluruhnya.

Pikirlah dan renungkanlah...
*betapa pentingnya penguasan NAFAS
dalam hidup dan tanpa penguasan ini anda tidak akan bahagia secara zahir dan bathin.*

Ahli sains mengakui hakikat ini,
bahwa semua puncak masalah hidup yang membawa pada keadaan tidak bahagia adalah karena ketidak  harmonisan antara JASAD dan QALBU, ketidak stabilan EMOSI atau masalah PSIKOLOGI.

EMOSI dan JASAD sangat berkaitan,
jika tidak dikendalikan akan membawa mudarat pada tubuh badan dan juga
anggota badan yang menjalankan tugas
penting dalam sistem PEREDARAN DARAH dan sistem OXYGENASI.

Justru perawatan yang paling baik ialah membina motivasi seseorang pada kekuatan dalam tubuh dg mendekatkan manusia itu dengan ROBBnya.

Zikir yang digabungkan dengan teknik pernafasan yang betul, atau disebut oleh ahli Tasawuf sebagai ZIKIR NAFAS, akan memberi kesan yang hebat.

Imam Ghazali mengatakan ZIKIR yang dilakukan dengan cara menahan NAFAS akan mempercepat proses PENSUCIAN HATI (membakar MAZMUMAH).

Pernafasan yang betul akan memaksimumkan penyerapan OKSIGEN (O²) yang amat penting dalam kehidupan dan kesehatan manusia.

Kekurangan Oksigen (O²) menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit seperti kanker, gangguan saraf, leukemia dll.

Teknik Terapi Zikir PERNAFASAN:

> Kita Hendaklah Bersuci Terlebih dahulu.

Duduk rileks dengan punggung tegak,
lalu amati NAFAS yang keluar masuk, kemudian ikuti gerak NAFAS ,

Jangan mengatur NAFAS,
biarkan NAFAS keluar masuk dengan bebas.

> Posisi badan tegak, kepala lurus dg tulang punggung,

Sebaiknya bagi Pemula Mata Dipejamkan, mulut tertutup rapat dan lidah sedikit ditekuk diatas ( langit-lagit).

Tarik NAFAS perlahan-lahan dan dalam-dalam, dada digembungkan, perut dikempeskan se-kempes mungkin dan dikeraskan, agar energi yang dibangkitkan besar, dengan penuh perasaan,

Rasakan seolah – olah energi ILAHI masuk melalui pusat ( umbilicus ) naik keatas menembus ubun-ubun sampai ke titik omega (titik tak berhingga).

Tahan selama beberapa detik agar diproses oleh paru-paru,

Tahan napas di bawah pusar,
kemudian Energi ILAHI yang terang benderang diturunkan kembali ke kepala sampai ke tengah dada

dan Keluarkan nafas perlahan – lahan dari lubang hidung.

Berarti 1 x putaran NAFAS sudah kita selesaikan.

> Penarikan  Nafas  harus  dengan  tertib  dan juga *secara natural tanpa dipaksa
atau pun didesak,* sebab hal ini akan  gagal  menghasilkan satu proses yang mukammil.

> Kemudian tarik NAFAS kembali dalam-dalam,

Tahan selama beberapa detik, dan selanjutnya [  sebaiknya  5-1-5  atau  10-1-10  atau  pun  3-1-3] , tarik  3 saat  -tahan  1  saat dan  lepas  3  saat ] atau ikut kekuatan daya tarikan dan  hembusan.

> Lanjutkan terapi pernapasan dengan dada tetap digembungkan, dan perut tetap dikempeskan dan dikeraskan.

Menarik NAFAS dengan membayangkan menghirup udara yang bersih dan sehat, lepaskan napas dengan membayangkan membuang penyakit, racun dan udara kotor.

NAFAS ditahan agar proses biologis didalam paru-paru berlangsung sempurna, yaitu : oksigen (O²) yang di udara diserap oleh paru-paru ( secara maximal ) dan udara kotor beracun ( CO2 ) dilepaskan ke-udara untuk kemudian di buang keluar saat melepaskan napas.

( Dengan bernapas biasa maka proses berlangsung tidak sempurna, karena belum sempat terjadi pertukaran secara lengkap, udara sudah dikeluarkan lagi dari paru-paru ).

Ketika anda berNAFAS tepat pada tarikan Oksigen (O²), maka yang harus anda fokuskan ialah lafadz "HU (Dia)".

baru setelah hembusan NAFAS maka fokuskan pada lafadz "ALLAH". begitu terus berulang- ulang.

Perlu diingat,
bahwa pada lafadz "HU" harus benar-benar anda rasakan,
"HU" mengalir di pembuluh-pembuluh nadi dan menyebar ke segenap penjuru organ tubuh.

Pada lafadz "ALLAH" ketika dihembuskan, rasakan bahwa yang diluar tubuh anda tidak lepas dari "Tangan-NYA".

Jika anda ikhlas  karena ALLAH semata , maka anda akan bertatapan dengan- NYA, tentunya bukan dengan panca indera, tapi lebih dari itu.

Jika anda ingin tahu metode Zikir NAFAS Wali Songo yang lain (kecuali Raden Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati) tinggal membalik "HU" pada Hembusan NAFAS, dan "ALLAH" pada Tarikan NAFAS .

Waktu ingin melakukan zikir NAFAS kita wajib memulangkan Zat, Sifat, Af’al kita kepada Zat, Sifat, Af’al ALLAH ~> yang berarti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang batin yaitu RUH

dan pulangkan wujud RUH pada hakikatnya Wujud Yang Qadim Zat ALLAH juga.

La maujud illaLlah
tiada yang ada di alam ini pada
hakikatnya melainkan ALLAH juga.

Hakikat NAFI pada diri kita ialah

La wujud (tiada yg wujud) ,

La qadir (tiada yg Maha kuasa),

La hayun,

La muridun,

La alimun (tiada yg Maha mengetahui),

La samiiun (tiada yg mendengar) ,

La basirun (tiada yg Maha melihat),

La mutakalimun fil haqiqah illaLah.

Berkata para Arifbillah,
”matikan diri kamu sebelum kamu dimatikan”.[ Hadits Sohih].

MATI disini dibagi empat (4) :

1) Mati Hissii
yaitu seolah-olah sudah bercerai RUH dari JASAD, tidak ada daya upaya walau sedikitpun juga, pada hakikatnya hanya ALLAH yang berkuasa, kemudian dimusyahadahkan di dalam HATI dengan menyaksikan kebesaran sifat JALAL dan JAMAL-NYA serta KESUCIAN-NYA.

2) Apa hakikat Asolatu  Miraju lil Mukminiin.

MIRAJ yaitu lepas sempurna mematikan diri kita,

Hendaklah melakukan MIRAJ artinya menaikkan NAFAS kita melalui alam “Qaba qawsain au adna” yaitu
antara kening merasa penuh limpah dalam alam Qudus yaitu dalam benak kepala kita hingga hilang segala ingatan yang lainnya.

Ini dinamakan mati ma’nawi yaitu hilang segala sesuatu didalam HATImu melainkan hanya berhadapan pada ALLAH juga.

3) Mati dalam Hidup dan Hidup dalam kematian, inilah hakikat matilah kamu  sebelum  kamu di matikan.

Mati segala usaha ikhtiar segala daya upaya diri kita,  kita hanya mendirikan sembahyang dengan melihat pada mata hati, dari ALLAH, dengan ALLAH dan untuk ALLAH.

Dari ALLAH yg mengerakkan RUHANIAH,
Dari RUHANIAH yg mengerakan AL-HAYAT,

Dari AL-HAYAT yg menggerakkan NAFAS

Dari NAFAS yg menggerakkan JASAD dan pada hakikatnya, semua itu ALLAH juga yang menggerakkan semuanya..

sebagaimana firmaNYA:

“Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya MUHAMMAD Sala Allahu Alaihi Wasalam -  ketika engkau melontar tetapi ALLAH yang melontarnya…”.

Pada pandangan dzahirnya perbuatan hamba, tetapi pada pandangan matahati perbuatan ALLAH juga.

4)  Mati dalam tidur
Ini  adalah satu Rahasia Marifat dalam
hidup yang hanya diketahui oleh para
Arif Billah dan Alimbillah, bukan oleh
alimbil kitaab.

Zikir NAFAS adalah Ummul Zikir yang  mampu  memberi  kekuatan Rohani
adalah Zikir Khafi, ini  di jelaskan dalam  beberapa  hadits sohih.

Zikir NAFAS  adalah sebagai NUR CAHAYA  yang memancar keseluruh JIWA seorang  pengamal Zikir NAFAS , besar faedahnya untuk memecahkan kekentalan darah hitam yang berada dihati yang dianggap sebagai istana Iblis itu.

Selagi istana Iblis tidak terpecah dan hancur musnah, NUR QALBI sebagai penyuluh lampu Ma’rifat yang diharapkan itu tidak mungkin diperoleh.

NUR itu tidak akan bersinar menyuluh kegelapan dalam diri. Kalau pun ia menyala tetapi cahayanya tidak terang

Sabda Rasulullah saw:

MAN ARAFA NAFSA FAQAD ARAFA RAB’BAH WAMAN ARAFA RAB’BAH FASADA JASAD.
“Siapa yang mengenal dirinya, tentu dia mengenal ROBBnya dan siapa yang mengenal ROBBnya, maka binasalah dirinya.”

Firman ALLAH swt:
“Dari ALLAH kau datang kepada ALLAH kau dikembalikan” (QS. al-Baqarah:156)

Apabila RUH diturunkan ke bumi, RUH berhajat pada Sifat IFTIQAR ALLAH untuk berfungsi di atas muka bumi ini..

Jika tidak ada Sifat IFTIQAR, RUH tidak berfungsi. Ini disebabkan karena RUH memiliki sifat yang suci dan tinggi yang tidak ada pengetahuan dan kehendak terhadap alam yang rendah (dunia).

Oleh karena itu diperlukan Sifat IFTIQAR untuk melaksanakan tugas sebagai KHALIFAH, di kehidupannya dan dunia.

4 Sifat IFTIQAR yaitu :

Sifat Qudrat,
Hayat,
Iradat,
Ilmu.

Sebelum RUH dimasukkan ke dalam JASAD, ALLAH melapisi RUH AL-QUDSI dengan lapisan-lapisan sampai ke Alam “MULKIAH” yang disebut “QISWAH UNSURIAH” yaitu

Alam JABARUT,
Alam MALAKUT
Alam MULKI
karena kekuatan RUH AL-QUDSI dapat menghancurkan JASAD, sebagaimana cahaya matahari yang dihalangi cahayanya dengan berbagai lapisan Ozone agar tidak terbakar bumi ini karena kepanasannya.

Firman ALLAH swt:
“Lalu kutiupkan Roh-KU dalam tubuh manusia.” (Al-Hijr:29)

1. QUDRAT (Kuasa)
yaitu dinyatakan pada (RUH JASMANI) dan diletakkan dalam JASAD.

RUH memerlukan JASAD untuk bergerak di atas muka bumi. (NASMA “fizikal”: kuasa batin yang hebat).

TANAH: tubuh badan - istana hakikat.

2. ILMU (ilmu)
dinyatakan pada (RUH SULTANI) dan menjadi AKAL apabila digabungkan dgn unsur AIR dan diletakkan pd OTAK.

RUH tidak akan dapat berfikir untuk kehidupan di dunia tanpa ILMU bangsa dunia. (AIR: akal - ilham, laduni pandangan tajam hikmah).

AIR: otak - istana syariat.

3. HAYAT (hidup)
ia dinyatakan pada (RUH AL HAYAT) dan menjadi NAFAS apabila bergabung dgn UDARA.

Ruh memerlukan NAFAS untuk berhubung dgn NAFAS.

(NAFAS: menstabilkan EMOSI, AKAL, KESEHATAN dan perjalanan RUH).

ANGIN/udara: sistem pernafasan - istana tarikat.

4. IRADAT (berkehendak)
ia dinyatakan pada (RUH SAIRANI RAWANI) dan menjadi NAFAS apabila digabungkan dgn unsur API dan diletakkan di JANTUNG/ QALBU.

RUH memerlukan NAFSU  bangsa dunia untuk memakmurkan dunia.

(NAFSU: ketenangan, kasyaf, asyik, cinta, rindu, syuhud, makrifat)

API: jantung - istana makrifat.

Syaik Abdul Qadir Jailani, Di dalam Kitab SIRRUL ASRAR mengatakan:

RUH adalah hakikat DIRI manusia yang sebenarnya.

RUH adalah NUR CAHAYA yang tinggi yang dibalut dengan beberapa lapisan pakaian sebelum di turunkan ke alam dunia ini agar JASAD tidak terbakar.

“Manusia itu rahasiaKU dan AKU adalah rahasia manusia.” (Hadits Qudsi)

Setiap RUH mempunyai tempat/ daerah ketika RUH berada dalam JASAD

Setiap INSAN wajib mengetahui bagaimana mengolah setiap lapisan tersebut agar tersingkap baginya Rahasia.

Kenali dirimu dengan merenungkan kedalam dirimu, niscaya engkau akan mengenali Tuhanmu tanpa huruf, tanpa suara, tanpa dalil dan tanpa perantara.

Galillah Rahasia alam dirimu sendiri sehingga berjumpa dengan air dari alam Malakut, alam Jabarut dan akhirnya Lahut, niscaya kamu akan dapat menyaksikan kembali bagaimana dirimu berhimpun dan bertasbih di alam Lahut serta menyaksikan bagaimana dirimu bersaksi akan diri KeTuhanan

sebagaimana firmannya:

”Adakah AKU Tuhan Kamu, (Ruh menjawab) Bahkan! Kami menyaksikan.” (QS. al-Araf:172)

Siapa yang sampai ke alam ini, ia mengambil ilmunya dari ALLAH tanpa perantara yaitu ilmu LADUNI.

Di alam ini, ia beribadah dari ALLAH, dengan ALLAH dan untuk ALLAH. Pandangannya senantiasa melihat pada 2 alam, melihat diriNya di alam zahir yaitu Af’al, Sifat dan Asma, bermusyahadah dengan ZatNYA di alam lahut.

Adakala mereka itu FANA (lebur) penglihatan di alam ini ketika mentajallikan rahasiaNYA sehingga tidak ada yang dilihat melainkan ALLAH swt.

Bagaimana  hendak  Mengenal Diri ?

Apa yang  harus  di  kenali  dengan  Diri  ini ?

Adakah  Mengenal JASAD yang di kenali oleh semua orang kafir dan mushrik agar dengan itu mereka bisa mengenal  ROBB mereka?

Adakah mengenal BATHIN saja tanpa mengetahui soal ROHANI ?

Mengenal Diri tanpa mengenal Jalan
Mengenal Diri, anda tidak akan sampai pada kehendak.

Mengenal Jalan tanpa mengenal Musuh  akan tewas di separuh jalan.

Mengenal  Musuh  tanpa  bersenjata  akan dikalahkan.

Mempunyai senjata lengkap namun  tidak mengenal maqam Musuh akan  menempuh kekalahan.

Mengenal senjata dan musuh tetapi  tidak ada tarbiyah dari orang yg mengenal  perjalanan dan kaidah juga akan binasa  dalam kesesatan.

Siapa yang benar Mengenal Dirinya, akan binasalah dirinya, tenggelamlah ia dalam lautan kefakiran, tenggelam ia dalam lautan ketiadaan ke-Aku-an.

Didalam Kitab Kasaful Asrar dinyatakan bahwa wujud INSAN adalah bayang-bayang kepada wujud Tuhan.

Tidak akan wujud bayang-bayang ini jika tidak ada yang empunya bayang-bayang, tidak bergerak bayan-bayang melainkan bergeraknya tuan empunya bayang-bayang.

Apabila kamu memandang diri kamu, memandang kewujudan dirimu, maka kamu wajib memahami bahwa kamu ada pemiliknya.

Wujud kamu menyatakan wujud diri-NYA. DIA ghaib dan kamu nyata,
DIA hakikat dan kamu syariat,
DIA adalah wujud dan kamu adalah bayang bagi wujud-NYA.

Lihatlah diri kamu lagi..,
pandanglah segala sifat yang ada pada diri kamu, lihatlah matamu, lihatlah telingmu, lihatlah mulutmu,lihatlah akalmu, lihatlah gerak diammu, lihat rasa hatimu. Semuanya tidak lain melainkan kenyataan sifat-sifat-NYA.

Semoga HATI kita tidak dibutakan sama sekali, sehingga tidak mengenal Diri-NYA, yang meskipun Al-Ghaib tetapi sangat dekat sekali, bahkan lebih dekat DIA bila dibandingkan dengan urat nadi yang ada di lehernya sendiri.

Itu Berarti lebih dekat DIA meskipun dibandingkan dengan keluar masuknya NAFAS dalam dada.

Maka firman-NYA yang memutuskan:

“Barang siapa yang hidupnya sekarang ini (di dunia) buta (mata hatinya tidak mengetahui keberadaan Diri Tuhannya yang dekat sekali dan Wajib Wujud-Nya), maka kelak di akhirat juga akan lebih buta dan lebih sesat jalannya.” (Al-Isra:72)



🙏🙏🙏wasalam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GARIS KETURUNAN ARAB

Suku Arab-Indonesia adalah penduduk Indonesia yang memiliki keturunan etnis Arab dan etnis pribumi Indonesia. Pada mulanya mereka umumnya ...