Kamis, 13 Juni 2019



PENGERTIAN MA’RIFATULLAH & CIRI-CIRI MARIFATULLOH

Ma’rifatullah (mengenal Allah) bukanlah mengenali dzat Allah, karena hal ini tidak mungkin terjangkau oleh kapasitas manusia yang terbatas. Sebab bagaimana mungkin manusia yang terbatas ini mengenali sesuatu yang tidak terbatas?. Segelas susu yang dibikin seseorang tidak akan pernah mengetahui seperti apakah orang yang telah membuatnya menjadi segelas susu.
Menurut Ibn Al Qayyim : Ma’rifatullah yang dimaksudkan oleh ahlul ma’rifah (orang-orang yang mengenali Allah) adalah ilmu yang membuat seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi pengenalannya”.
Ma’rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun ma’riaftullah dimaknai dengan pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia dekat dengan Allah, mengenalkan rintangan dan gangguan yang ada dalam perjalanan mendekatkan diri kepada Allah.

CIRI-CIRI DALAM MA’RIFATULLAH
Seseorang dianggap ma’rifatullah (mengenal Allah) jika ia telah mengenali
1. asma’ (nama) Allah
2. sifat Allah dan
3. af’al (perbuatan) Allah, yang terlihat dalam ciptaan dan tersebar dalam kehidupan alam ini.

Kemudian dengan bekal pengetahuan itu, ia menunjukkan :
1. sikap shidq (benar) dalam ber -mu’amalah (bekerja) dengan Allah,
2. ikhlas dalam niatan dan tujuan hidup yakni hanya karena Allah,
3. pembersihan diri dari akhlak-akhlak tercela dan kotoran-kotoran jiwa yang membuatnya bertentangan dengan kehendak Allah SWT
4. sabar/menerima pemberlakuan hukum/aturan Allah atas dirinya
5. berda’wah/ mengajak orang lain mengikuti kebenaran agamanya
6. membersihkan da’wahnya itu dari pengaruh perasaan, logika dan subyektifitas siapapun. Ia hanya menyerukan ajaran agama seperti yang pernah diajarkan Rasulullah SAW.

Figur teladan dalam ma’rifatullah ini adalah Rasulullah SAW. Dialah orang yang paling utama dalam mengenali Allah SWT. Sabda Nabi : “Sayalah orang yang paling mengenal Allah dan yang paling takut kepada-Nya”. HR Al Bukahriy dan Muslim. Hadits ini Nabi ucapkan sebagai jawaban dari pernyataan tiga orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan keinginan dan perasaannya sendiri.
Tingkatan berikutnya, setelah Nabi adalah ulama amilun ( ulama yang mengamalkan ilmunya). Firman Allah : “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” QS. 35:28
Orang yang mengenali Allah dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang yang rajin shalat, pada saat lain kita dapati ia senantiasa berdzikir, tilawah, pengajar, mujahid, pelayan masyarkat, dermawan, dst. Tidak ada ruang dan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan tidak ada ruang dan waktu larangan Allah kecuali ia menjauhinya.
Ada sebagian ulama yang mengatakan : “Duduk di sisi orang yang mengenali Allah akan mengajak kita kepada enam hal dan berpaling dari enam hal, yaitu : dari ragu menjadi yakin, dari riya menjadi ikhlash, dari ghaflah (lalai) menjadi ingat, dari cinta dunia menjadi cinta akhirat, dari sombong menjadi tawadhu’ (randah hati), dari buruk hati menjadi nasehat”

URGENSI MA’RIFATULLAH
a. Ma’rifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup manusia selanjutnya. Karena ma’rifatullah akan menjelaskan tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. Ketiadaan ma’rifatullah membuat banyak orang hidup tanpa tujuan yang jelas, bahkan menjalani hidupnya sebagaimana makhluk hidup lain (binatang ternak). QS.47:12
b. Ma’rifatullah adalah asas (landasan) perjalanan ruhiyyah (spiritual) manusia secara keseluruhan. Seorang yang mengenali Allah akan merasakan kehidupan yang lapang. Ia hidup dalam rentangan panjang antara bersyukur dan bersabar.
Sabda Nabi : Amat mengherankan urusan seorang mukmin itu, dan tidak terdapat pada siapapun selain mukmin, jika ditimpa musibah ia bersabar, dan jika diberi karunia ia bersyukur” (HR.Muslim)
Orang yang mengenali Allah akan selalu berusaha dan bekerja untuk mendapatkan ridha Allah, tidak untuk memuaskan nafsu dan keinginan syahwatnya.
c. Dari Ma’rifatullah inilah manusia terdorong untuk mengenali para nabi dan rasul, untuk mempelajari cara terbaik mendekatkan diri kepada Allah. Karena para Nabi dan Rasul-lah orang-orang yang diakui sangat mengenal dan dekat dengan Allah.
d. Dari Ma’rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti Malaikat, jin dan ruh.
e. Dari Ma’rifatullah inilah manusia mengetahui perjalanan hidupnya, dan bahkan akhir dari kehidupan ini menuju kepada kehidupan Barzahiyyah (alam kubur) dan kehidupan akherat.

SARANA MA’RIFATULLAH
Sarana yang mengantarkan seseorang pada ma’rifatullah adalah :
a. Akal sehat
Akal sehat yang merenungkan ciptaan Allah. Banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskan pengaruh perenungan makhluk (ciptaan) terhadap pengenalan al Khaliq (pencipta) seperti firman Allah : Katakanlah “ Perhatikanlah apa yang ada di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. QS 10:101, atau QS 3: 190-191
Sabda Nabi : “Berfikirlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu berfikir tentang Allah, karena kamu tidak akan mampu” HR. Abu Nu’aim

b. Para Rasul
Para Rasul yang membawa kitab-kitab yang berisi penjelasan sejelas-jelasnya tentang ma’rifatullah dan konsekuensi-konsekuensinya. Mereka inilah yang diakui sebagai orang yang paling mengenali Allah. Firman Allah :
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan ) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan..” QS. 57:25

c. Asma dan Sifat Allah
Mengenali asma (nama) dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan pengaruhnya bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah. Cara inilah yang telah Allah gunakan untuk memperkenalkan diri kepada makhluk-Nya. Dengan asma dan sifat ini terbuka jendela bagi manusia untuk mengenali Allah lebih dekat lagi. Asma dan sifat Allah akan menggerakkan dan membuka hati manusia untuk menyaksikan dengan seksama pancaran cahaya Allah. Firman Allah :
“Katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asma’ al husna (nama-nama yang terbaik) QS. 17:110
Asma’ al husna inilah yang Allah perintahkan pada kita untuk menggunakannya dalam berdoa. Firman Allah :
“ Hanya milik Allah asma al husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma al husna itu…” QS. 7:180 

Inilah sarana efektif yang Allah ajarkan kepada umat manusia untuk mengenali Allah SWT (ma’rifatullah). Dan ma’rifatullah ini tidak akan realistis sebelum seseorang mampu menegakkan tiga tingkatan tauhid, yaitu : tauhid rububiyyah, tauhid asma dan sifat. Kedua tauhid ini sering disebut dengan tauhid al ma’rifah wa al itsbat ( mengenal dan menetapkan) kemudian tauhid yang ketiga yaitu tauhid uluhiyyah yang merupakan tauhid thalab (perintah) yang harus dilakukan.
Wallahu a’lam (diambil dari kumpulan artikel motivasi)


Revolusi Pendidikan di 00.35
61 komentar:

Septi Aniz26 Oktober 2013 21.23
Terimakasih ilmunya. Boleh saya ambil buat bahan makalah saya? :)

Balas
Balasan

mau bertanya8 April 2014 00.17
Saya mau bertanya "bumi Dan langit diciptakan Oleh Allah. Dari apa?


Hasbul Adiwijaya4 April 2018 18.54
Nur muhammad (surat an nur: 36) Allah cahaya langit dan bumi.

Balas

Agus Salim14 Januari 2015 19.44
Mengenal Allah tidak cukup dengan asma, sifat dan af al nya saja ttp kita juga harus mengenal wujudnya. Mengenal Allah harus dengan Allah itu sendiri..

Balas
Balasan

Muhamad Habibi20 Juni 2015 22.04
Apakah anda tau dimana allah berada skrg ? Lalu bagaimana rasa allah dan bagaimana wujud allah ?


Muhamad Habibi20 Juni 2015 22.04
Apakah anda tau dimana allah berada skrg ? Lalu bagaimana rasa allah dan bagaimana wujud allah ?


Qallam cinta18 Februari 2017 10.23
Allah hnya akan di kenali diriny sndiri.hilangkan dirimu maka yg ada hnyalah yg empunya diri.serahkan jiwamu dgn mryakini segala sesuatu yg trjadi itu af'alny allah.. bukan lagi af'al dirimu.


iman zira14 November 2017 20.05
Apakah anda bisa mengingat orang tua anda sekarang? sudah pasti anda bisa mengingatya karena anda sangat mengenalnya begitu pula ALLAH kita harus mengenalNYA terlebi dahulu baru kita bisa mengingatNYA. Barang siapa mengenal dirinya sebenar benarnya diri sudah pasti mengenal ALLAH mohon ma'af jika ada yg salah mohon di luruskan. Amin ya Rab..

Balas

maspekok19 Juli 2015 08.28
Allah lebih dekat kepadamu daripada urat lehermu itu kata Allah silahkan anda merenung dan berdoa kepada Allah semoga Allah memberi jawaban di mana Allah berada sekarang

Balas
Balasan

MD Ruhanda5 September 2015 00.32
Lalu bagaimana kita bisa kembali kepadaAllah, kalau di dunia ini kita tidak mengenal Nya. Mohon baca QS al waqi'ah ayat 83 dst...

Balas

Mamank m12 September 2015 16.50
Org yg buta mgkin dapat melihat & merasakan keberadaan allah ,sedangkan org yg tdak buta mgkin tdak dpat mlihat & merasakan keberadaan allah .

Balas
Balasan

Unknown18 September 2015 23.12
Apa sih yang dimaksud buta itu?

Balas

Bina Rakyat13 November 2015 21.50
Buta hatinya

Balas

Bina Rakyat13 November 2015 21.52
Yg paling berbahaya

Balas

Unknown27 November 2015 23.21
wa fi anfusikum afala tubsirun.. "dan apa yang ada didalam dirimu mengapa kamu tidak melihatnya." Allah tidak jauh dari kita, belajar mengenal diri dulu, maka kita akan mengenaal Allah. man arafa nafsahu, faqad arafa robbahu.

Balas

Zain Aufia30 Desember 2015 08.19
Perbaiki dulu dirimu sebelum kamu mengajarkan pada orang lain... Sesungguhnya Allah selalu ada pada diri orang yang berbuat kebaikan namun syaitan tidak akan pernah pergi dari diri manusia sebelum manusia itu mampu melawannya yaitu hawa nafsunya.. Kita lahir dalam keadaan suci maka kembali juga dengan keadaan suci.. Allah ada dalam dirimu maka peliharalah dirimu dengan jalan yang benar.. Selalu ingatlah Allah disetiap waktu.. Berzikirlah kepadanya seperti alam semesta yang tidak pernah berhenti berzikir.. Maka kamu akan selamat dari segala bahaya.. Selalu percaya dan yakin padaNya..

Balas
Balasan

feriandi mertosono11 Agustus 2017 08.00
Mantap


Unknown20 Desember 2018 18.37
Kasihan bila Allah bertempat,apalagi bertempat di dalam diri...
Sungguh amat teramat kecil Allah...
Sejak kapan kita punya diri,.
Kata Allah..
Laa : bulu kulitku
Illaha :darah daging kurban
Illa :urat tulangku
Allah :otak sumsumku...
Maka di manakah kamu yang merasa punya diri.
Dan diri mana pula yang harus di kenal... !!!!!

Balas

Fendy Zau9 Februari 2016 11.50
subhanaallah Allah akbar

Balas

achmad nurfajri14 Februari 2016 04.05
Apa yang dimaksud cahaya dalam marifatuloh ? 
Saya pernah mendengarnya, boleh dijelaskan ?

Balas
Balasan

feriandi mertosono11 Agustus 2017 08.08
@achmad nurfajri_cahaya yang sesungguhnya itu,,bukan yg kita lihat ada warna putih or warna lain,melainkan seperti contoh sbb : disaat diri ini dalam masalah,dan diri ini tetap tenang,biasanya kata hati akan menjawab untuk memberikan solusi,itulah yang di namakn cahaya yg sesungguhnya..

Balas

achmad nurfajri14 Februari 2016 04.06
Apa yang dimaksud cahaya dalam marifatuloh ? 
Saya pernah mendengarnya, boleh dijelaskan ?

Balas
Balasan

Joe Saputra6 Oktober 2017 04.40
Cahaya di atas cahaya...
Cahaya yg tidak dapat di lihat dgn mata kepala kita,melainkan dgn mata batin...
Mata batin yg di maksud bukan mata batin yg biasa org bilang (teropong)...

Balas

Unknown28 April 2016 22.58
Apakah allah itu terasa/teraba/terlihat/dan apakah ia punya tempat ? 
Katanya allah itu tidak sama dengan ciptaanya!

Balas

Gilbert Spy9 Juli 2016 02.30
Teruslah berdzikir kpd allah dimanapun anda berada sehingga anda mengenal siapa sebenarnya diri anda dan anda akan mengenal siapa allah. Semua pertanyaan diatas akan anda temukan jawabannya kalau anda telah mengenal allah

Balas

Hamba Allah16 Juli 2016 21.02
Terimakasih banyak kerna Allah,mudah mudahan kita semua bisa merasakanya,amin ya rabbal alamin...Allahuakbar.

Balas

Nisa Afgani Akmal29 Oktober 2016 19.46
Terimakasih,sangat membantu menyelesaikan tugas

Balas
Balasan

Dedi9 Agustus 2017 21.05
tugas apa tu

Balas

Kamarudin Rudin6 November 2016 06.36
Masukkan komentar Anda...terikasih atas jawaban nya

Balas

abde pipid2 Maret 2017 13.22
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

abde pipid2 Maret 2017 13.23
Terimkasih atas ilmunya..

Balas

Sobri Azizan24 April 2017 09.53
,,,,

Balas

Djauhar syam15 Mei 2017 00.29
Kita selalu mencari Keberadaan Allah Wujud Allah dll...Padahal kita sendiri apa sdh bersih dl dari penyakit Bathin dan Zahir kita. Bersihkan dulu kesemuanya. Dengan thawadhu maka Insya Allah km berjumpa Allah. Zat Wajibal Wujud Aza Wazala.

Balas

Samsi25 Mei 2017 10.09
Jika surga Dan neraka tidak diciptakan Allah. Masih perlukah manusia untuk sholat Dan beribadah

Balas
Balasan

feriandi mertosono11 Agustus 2017 08.32
Klw menurut saya mas samsi,,
Tetap masih perlu manusia itu melaksanakan sholat,,karena berharap insya allah kita sekalian akan berada tepat di Sisi-Nya

Balas

Rury Jang31 Mei 2017 19.53
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Rury Jang31 Mei 2017 19.53
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Rury Jang31 Mei 2017 19.58
Sesuatu ilmu apapun itu kalau tidak didasari dengan mengenal Allah dan ibadah. Maka akan sia2.
asal mula shalat itu apa ?
Apabila seorang yg mempelajari ilmu ma'rifat. Trus dia mengatakan tidak perlu shalat. Maka itu ajaran yg sesat. Dengan shalat itulah kesempurnaannya marifat. Karena shalat masuk didalam syariat.
ada 4 kategori syariat, tariqat, hakikat, marifat. Org yg belajar marifat kalau 4 kategori ini tidak berjalan baik. Maka tidak sempurnalah marifatnya.
ini menurut saya. Mohon maaf kalau ada kata2 sYa yg salah. Mohon diluruskan.

Balas
Balasan

Joe Saputra6 Oktober 2017 04.45
Mantap....

Balas

Rury Jang31 Mei 2017 19.59
Sesuatu ilmu apapun itu kalau tidak didasari dengan mengenal Allah dan ibadah. Maka akan sia2.
asal mula shalat itu apa ?
Apabila seorang yg mempelajari ilmu ma'rifat. Trus dia mengatakan tidak perlu shalat. Maka itu ajaran yg sesat. Dengan shalat itulah kesempurnaannya marifat. Karena shalat masuk didalam syariat.
ada 4 kategori syariat, tariqat, hakikat, marifat. Org yg belajar marifat kalau 4 kategori ini tidak berjalan baik. Maka tidak sempurnalah marifatnya.
ini menurut saya. Mohon maaf kalau ada kata2 sYa yg salah. Mohon diluruskan.

Balas
Balasan

feriandi mertosono11 Agustus 2017 08.23
Mhon maaf @ Ruri jang_klw mnurut sya,,itupun klu boleh diterima saran saya,,jgan dlu langsung mem-vonis itu ajaran yang sesat,,secara umum sholat itu adalah pencegah dari perbuatan keji dan munkar,,secara khususnya adalah hubungan manusia dgan allah,,hubungan dgan allah itu akan sempurna tergantung bgmna hubungan kita dengan manusia lain(hablumminannas),ibarat kata persamaanya seperti ini "ridho allah tergantung ridho kedua orang tua.klw mnurut sya seperti itu apabila saya salah tolong dimaafkan..karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik allah..

Balas

Zain Aufia1 Juni 2017 09.40
Syahadatlah yang benar2 syahadat
Shalatlah yang benar2 shalat
Zakatlah yang benar2 zakat
Puasalah yang benar2 puasa
Hajilah yang benar2 haji

Berimanlah kpd Allah, Malaikat, Kitab, Rosul, Kiamat dan Qoda Qodar

Ragamu adalah duniamu
Jiwamu adalah kamu

Tubuhmu adalah Muhammad
Rohmu adalah Allah

Roh yang memerintahkan tubuh
Allah yang memerintahkan Muhammad

Renungilah,, sesungguhnya dimana Tuhanmu...!!!

Balas
Balasan

feriandi mertosono11 Agustus 2017 08.28
Mantap..tpi klu boleh saya bertanya,,truz nafas kita sebagai apa,,karena hanya dia penghubung antara jasad dengan nyawa..mhon maaf klu pertanyaan sya salah,klw salah tolong diluruskan

Balas

Unknown6 Juli 2017 21.44
ni dari sumber dari mana?

Balas

Unknown20 Agustus 2017 06.18
Jika Anda ingin mengenali marifatulloh..belajarlah dengan seorang guru yg sangat mengenal betul ilmu marifatulloh itu. marifatulloh mari merapat ke Gusti Allah..baru anda akan bs mengenal Allah dr ilmu yg ia berikan .. dan orang pilihan Allah sj bs memiliki ilmu Allah..

Balas

Unknown27 Agustus 2017 04.57
Tes

Balas

Dantex powder27 Agustus 2017 05.08
Sebenarnya tidak rumit kalau ada ilmu nya , kalau kita mau belajar dengan orang yang sudah kenal , kalau jaman dulu kita bisa belajar dengan seorang Nabi dan sekarang kita bisa belajar dengan seorang wali ,sesuatu harus di landasi dengan ilmu , kalau kita masih merasa diri kita yang melihat , mendengar , berkata , berjalan dan sebagai nya , itu arti nya ilmu kita belum sampai , karna semua hal yang di lakukan manusia adalah kepunyaan Allah

Balas

Adeeva29 Desember 2017 22.10
Dengan kerendahan hati kita semua umat manusia didunia ini dan mahluk yang hidup dialam ini. Pasti merasakan kehadiran Allah, tetapi medustakannya.

Balas

Resal A. Vulisa6 Juni 2018 05.37
Dengan segala kerendahan hati ini dan ketakutan terhadap sang pencipta sy bertanya kepada saudara.
Wahai saudara yang di muliakan oleh Allah Swt. Alangkah sangat beruntungnya diri ini dapat singgah di forum blog ini, hanya sy sebagai seorang yang awam terbesit didalam pemikiran sehingga sy ingin mengutarakan di pertanyaan dtempat ini. Sebelumnya kita ingin mengetahui dan bersandar kepada ma'rifat, maka sy sedikit bertanya pada pertanyaan yg sesuai dgn pengetahuan sy yaitu syari'at. kiranya saudara dapat membagi pengetahuan kepada sy yg awam ini. Apa itu syari'at dan apa tujuan Allah menciptakan Syari'at itu sendiri? Ibarat sebuah beras takan da tanpa adanya padi, jika ada suatu kesalahan dan ke khilafan pada pertanyaan sy mohon saudara dapat mengkoreksi, sesungguhnya manusia itu selalu berada di dalam ke khilafan. Trima kasih..

Balas

komaruddin yusup j17 Juli 2018 07.06
Mantap

Balas

komaruddin yusup j17 Juli 2018 07.45
Bicara masalah ma'rifatullah ilmu tahapan yg tertinggi dari segala ilmu,

1)Tahapan bejar sareat sampe selesai disebut landasan utama
2) tareqat memahami secara benar
3) haqekat di pahami di mengeti secara baik 
4) baru belajar ma'rifat ilmu yg sudah mentok rahmat tertigi dari allah , yg di amalkan para Aulia

Rosululoh pernah perpesan kepada umatnya belajarlah kepada warosatul ambia/ulama yg mumpuni , hati² jaman sekarang mengaku ulama banyak tapi bukan warosatul ambia tidak paham secara betul tentang ma'rifatullah , yg paham betul itu para aulia yg sudah mengamalkan ilmunya yg sudah mumpuni ,

Maaf sy belum bisa menjelaskan secara ditail karna rangkeanya panjang mungkin lain waktu insaalloh . Wasalam trimakasih.

Balas

komaruddin yusup j17 Juli 2018 07.49
Bicara masalah ma'rifatullah ilmu tahapan yg tertinggi dari segala ilmu,

1)Tahapan bejar sareat sampe selesai disebut landasan utama
2) tareqat memahami secara benar
3) haqekat di pahami di mengeti secara baik 
4) baru belajar ma'rifat ilmu yg sudah mentok rahmat tertigi dari allah , yg di amalkan para Aulia

Rosululoh pernah perpesan kepada umatnya belajarlah kepada warosatul ambia/ulama yg mumpuni , hati² jaman sekarang mengaku ulama banyak tapi bukan warosatul ambia tidak paham secara betul tentang ma'rifatullah , yg paham betul itu para aulia yg sudah mengamalkan ilmunya yg sudah mumpuni ,

Maaf sy belum bisa menjelaskan secara ditail karna rangkeanya panjang mungkin lain waktu insaalloh . Wasalam trimakasih.

Balas

komaruddin yusup j17 Juli 2018 07.49
Mantap

Balas

komaruddin yusup j17 Juli 2018 08.05
Kl berbicara mengenai asmaul & sifat allah qidam baqo seterusnya, itu baru belajar sareat tahapan yg sangat mendasar,

Maaf ini hanya penjelasan saja.

Balas

komaruddin yusup j17 Juli 2018 08.06
Kl berbicara mengenai asmaul & sifat allah qidam baqo seterusnya, itu baru belajar sareat tahapan yg sangat mendasar,

Maaf ini hanya penjelasan saja.

Balas

Unknown22 Juli 2018 07.44
adkah yg bisa memberiku ptunjuk ke jlan ma'rifatullah (guru) krna sudh 1 thun aku tdk sholat krna ad kata, tidak sah lah sholat kalau belum mengenal allah, 
mohon ptunjuknya

Balas
Balasan

Jely Fish5 Agustus 2018 13.16
Perbaiki/bersihkan smua indra jgn smpe mlkukan apa apa yk dilarang allah khususnya hati dan nafsu qmu...
Cintai smua makhluk allah artinya jgn smpe menyakiti makhluk allah..
Jgn pernah berpikir negatif soal apapun itu. Sllu Berpikir positif krna saat kita berpikir positif kita bisa mengambil pelajaran/hikmahnya, jdikan lah smua yk kau liat yk kau dengar sbgai pelajaran/peringatan dari allah...

Klo qmu mendengar sesuatu ilmu jgn langsung kau telan(percaya) jangan juga langsung kau buang(tidak percaya). Simpan aja dlu cari tau kebenarannya smpe kau benar benar yakin... 
Dan perbanyak lah membuat pertanyaan pda diri sendiri (dan minta lah jawabannya kpda allah) dan jika kau blum dpt jawabannya brrti blum saatnya kau tau jgn dipaksa...

Slagi kau mencari tahu yk blum kau tahu... Lakukanlah sgla apa yk diperintahkan allah...
Dan jgn menempatkan allah disuatu tempat krna allah di atas sglanya tempat itu sendiri... 

Satu lagi jujur lah pada diri sendiri...



Fitra Subodho23 September 2018 15.44
Kalo mau shalat mah shalat aja jngan sampe terhalang oleh faham faham yg menghalangi untuk shalat, kan ada pelajaran fiqih, cukup ikuti tatacara shalat dalam ilmu fiqih, mau udah kenal sama Allah atau tidak tetap saja shalat yang mengenalkan kita terhadap Allah bukan manusia, hakekatnya Allah sendiri, manusia hanya sebagai jalan untuk mengenal Allah, jangan ragu jangan bimbang apalagi risau, sebab yg menerima shalat kita bukan manusia melainkan Allah azza wajalla.... tips atau ramuan untuk melaksnkan sebelum shalat : Tenang, Jauhka pikiran dr bayang2 makhluk, Ihsan (seolah2 kita berhdpan langsung dengan Allah), Yaqin Allah melihat kita. Semoga membantu :)

Balas

abuy bulago25 Juli 2018 12.15
Mantap.... Ijin copy.. 
MinAllah waLillah... Ilaihi rojiu'un... 
Siapa tidak kenal Allah... Tak tau kemana kita pulang...

Balas

Fitra Subodho23 September 2018 14.56
Ass.... mohon Izin koment,
Hati hati dalam belajar marifat, belajar marifat tanpa guru bisa bisa menyesatkan karena belajar marifat tidak bisa d terima oleh nalar manusia, marifat pelajaran batin bukan pelajaran syariat, pelajaran batin harus bertemu langsung dengan guru, beda halnya pelajaran syariat yg bisa kita hafal dan kita baca... maka dari itu jika hendak belajar marifat belajarlah langsung bertemu dengan sang guru, karena pelajaran ini khusus bukan seperti pelajaran fiqh tajwid dan baca tulis Qur'an.... terimakasih wassalam :)

Balas

Ruly Jenar Nakula3 Januari 2019 20.01
Saya jadi ingat " ilmu allah itu sangatlah luas .. biarpun tinta selautan tak akan mampu menuliskannya " tobat saya kepada rabb ku karena saya tidak berkapasitas untuk membahas marifat ... Sirrulloh , dzatulloh , sifatulloh , wuzudulloh ... bagi saya menjalankan rukun iman dan islam pun secara benar" menjalankan nya sungguh tidak punya kekuatan tanpa ridhonya apalagi bicara marifat dan pengertiannya ..ketika shalatpun masih merasakan sakitnya gigitan nyamuk apalagi mempunyai rasa malu dan takut di hadapannya .. sungguh benar" tak berdaya tanpa kuasanya

Balas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GARIS KETURUNAN ARAB

Suku Arab-Indonesia adalah penduduk Indonesia yang memiliki keturunan etnis Arab dan etnis pribumi Indonesia. Pada mulanya mereka umumnya ...